Friday, November 26, 2010

hujan dan matahari

hai hai dunia mendung sarat akan sinar matahari..

mungkin uda sekian kalinya saya merenung untuk sesuatu, sesuatu yang bersifat nyata dan maya. dan ini juga masi ada kaitannya dengan c galau yang sudah susah payah saya singkirkan untuk menghilang, dan akhirnya pun kembali dengan mudahnya tanpa mengetuk hati saya terlebih dahulu. oh, manusia muda, serapuh itukah hatimu yang kuat dahulu kala? semudah itu saya melupakan janji perkataan seorang teman di tengah malam yang sudah berusaha menguatkan pikiran saya se-logic mungkin untuk tidak terbawa arus. entah saya juga ga ngerti ini kapan saya bisa berenti. oh tidak. masa iya saya harus tidak melihat orangnya baru bisa menghilangkan gambaran sosoknya yang nyata? tapi pertanyaan ini juga retoris, ya ga mungkin juga ga liat orangnya. haish.

saat ini saya berada di antara dua hal yang cukup sulit untuk membedakannya. pertama, ada sosok manusia yang  entah seperti apa saya pun tidak tahu, namun saya berkomunikasi dengan manusia ini. bahkan saya berkomunikasi bak seorang teman yang sudah lama berteman dan saya pun merasa manusia ini akrab dengan kehidupan saya. manusia ini berada di seberang kota sana yang bahkan sampai saat ini pun saya belum bertemu dengannya. dan yang kedua, ada sosok seorang manusia, sosok yang cukup sering saya lihat, tapi untuk berkomunikasi pun bisa dibilang tidak pernah untuk saat ini, hanya 2 atau 3 percakapan saja yang pernah saya lewatkan dengan manusia ini. ia berada di jarak yang dekat dengan keberadaan saya, tapi entah untuk berkomunikasi ini bagaikan dipisahkan oleh dua benua yang tidak memiliki layanan berkomunikasi, bahkan lewat tulisan pun tidak.

sebenarnya perbedaan antara dua sosok manusia ini cukup mencolok, yaitu kehadirannya dan komunikasi. dan saya pun berharap, ada salah satu di antara dua manusia ini yang tidak hanya menunjukkan kehadiran atau komunikasinya saja. tapi saya berharap ada yang bisa menunjukkan kedua sisi tersebut. kehadiran, sosok manusia dapat terlihat dengan jelas dengan keberadaanya di hadapan kita, sedangkan komunikasi, hal ini dapat membuat saya menjawab pertanyaan mengenai seperti apa manusia ini dengan bertukar pikiran dengan orang tersebut. sampai kapan saya bisa menunggu kedua hal ini pada dua sosok manusia ini pun, saya tidak bisa menjawab.

sesaat saya terpikir oleh dua kata, dua hal yang bertolak belakang.

hujan dan matahari.
wahai engkau yang begitu nyata, 
tapi dirimu bagaikan hujan yang tidak kunjung berhenti.
kau yang jauh di sana,
dirimu bagaikan ilusi,
tapi kau bagaikan sinar matahari yang cukup menghangatkan.
tahukah kalian,
bahwa hujan dan matahari bisa memberikan sinar pelangi yang indah di langit biru.

mungkin saya serahkan pada sang waktu untuk mencari jawaban, dengan saya yang tetap sibuk dengan kenyataan dan ilusi dua sosok manusia ini. hmm. 


Rain Sun and Rainbow by Arindam@Sen


No comments: