Friday, April 19, 2013

Ini masih koma.

hei buku catatan digital yang hampir berdebu.. akhirnya kita bersua.

apa bedanya hidup di kota dan di laut? mungkin ini terlihat miris kalau saya sekarang bilang, rasanya sama. dan mungkin akan terlihat lebih miris lagi kalau saya berkata, bahkan hidup di kapal lebih baik sepertinya daripada di kota. haha, miris sih.

satu bulan dengan total 30an orang, wajah itu-itu saja, wajah yang sama ramahnya saat berpapasan di berbagai sudut kapal. meskipun hanya sekedar berkata "pagi..", "morning.." "halo.." dan semua sapaan itu membuat saya itu ada. 

satu bulan pertama yang sungguh memberi makna sebenarnya dari kata sabar. sabar untuk mengatasi ego diri yang harus ditekan jauh-jauh dan sangat mendalam. jauh, bahkan hingga hari kepulangan. 

di kota ada apa? apakabar dia dan bandung? tetua di sana bagaimana? entah, karena jaringan komunikasi terbatas dan selalu terputus di menit-menit perbincangan dengan keduanya. kesal, tapi mau apa? masa harus terjun ke laut.

dan tepat di saat matahari terbit hari itu, hari kepulanga yang ditunggu semua manusia normal di kapal. pulang dan semua tersenyum. pulang kembali ke peradaban kota.

lalu bandung, bandung dingin diguyur hujan. hai, bandung dingin, tapi ada satu orang yang hangat menunggu saat pulang. halo. 

sebenarnya ini bingung mau cerita apa.
yasudahlah.


if only I could say it,
the timing always wrong.
i'm home when the time doesn't want me too.
it is a pain.

Tuhaaan.



Could it be another change
To come and rearrange?
Why can't you just feel the way I do?

The Samples - Could It Be Another Change

No comments: