kumandang takbir.

genap sudah, 30 hari menjalani bulan ramadhan, tapi tidak menjalani puasa secara penuh.

biarlah Tuhan dan saya yang tahu,, hehe. 

alhamdulillah, dalam hati berucap, tapi disayangkan, ada sesuatu yang berkurang, ada juga yang bertambah.
alhamdulillah, Tuhan masih memberi kasih sayang-Nya dengan memberi saya waktu untuk hidup sampai detik ini, untuk berkumpul dengan keluarga. terima kasih, Tuhan.

ingin sebenarnya, seperti layaknya keluarga-keluarga yang berbondong-bondong pergi mudik ke kampung halaman, berkumpul bersama, dari urutan kakek-nenek, tante-om, sepupu, dll. tapi sayang, memang sejak lahir pun saya tidak pernah mudik dengan jalan darat, baru sekali mudik ke pulau seberang sana. tapi, hanya ucap syukur yang bisa dilakukan, tidak semua orang bernasib sama.

lalu ada rutinitas setiap malam takbir yang dilakukan, setelah memiliki sebuah teknologi canggih, yaitu hp. satu persatu sms lebaran dikirimkan pada kawan, saudara yang sedang bersama keluarga masing-masing, dengan setia sabar menunggu tiap balasan yang memberi gelak tawa tersendiri. entah kenapa, dengan menunggu sms lebaran ini serasa sedang berkumpul bersama-sama bagai keluarga yang sedang mudik bersama di kampung halaman. maklum, berhubung keadaan di rumah sama saja bagaikan hari pertama puasa, apa daya, hp ini ternyata menjadi obat. terima kasih untuk penemu teknologi canggih ini. heheh.

sudah 1 syawal, harusnya pagi ini sudah shalat ied.

Idul Fitri yang dinanti, sudah datang.

semoga ucapan maaf lahir batin muncul dari hati yang paling dalam.

kita mulai lagi ya, dari nol, seperti bayi yang baru lahir katanya.

alhamdulillah, bisa mulai dari nol.

terima kasih, Tuhan. :)