Wednesday, August 10, 2011

boneka kayu

coba diibaratkan, ada kisah tentang boneka kayu, berdebu, tampaknya sudah lama terbengkalai, serpihan debunya pun hampir menempel permanen. lalu ada seseorang yang tidak sengaja menemukan boneka kayu tersebut, "ah sayang sekali kalau ditinggal begitu saja", begitu ucap orang tersebut, dibawalah boneka kayu ini hingga dibersihkan bak boneka kayu yang baru. katakanlah, boneka kayu ini memiliki rumah baru dengan lingkungan bersih, hangat, nyaman, penuh perhatian sang penemu. ternyata jiwa boneka kayu itu pun berseri, seiring dengan atmosfir baru nya. nyaman, boneka kayu ini pun menggambarkan raut wajah yang berseri bahagia. 

tapi apa mo dikata, perhatian sang penemu bagaikan surutnya air di laut, semakin lama semakin mendingin, hangat pun tidak terasa lagi oleh boneka kayu, jiwanya terasa sepi tidak ada alasan baginya untuk berseri kembali, untuk apa? lebih baik berdebu dengan kesepian seperti semula. semakin lama jiwanya meredup, bahkan hingga mati. jadilah ia hanya seonggok boneka kayu yang tidak bernyawa, bagaikan mainan boneka biasa yang digerakkan manusia yang bermain dengannya. sunyi, dingin sudah jiwanya, terlambat ternyata untuk menyadari, bahwa terlalu berharga jiwa hangat boneka kayu ini untuk diredupkan.

No comments: