Monday, July 18, 2011

the long and winding road


lagi-lagi tentang hidup. ada inspirasi baru tentang hidup. dan pertanyaan yang berbunyi seperti, "hidup kamu untuk apa?", "tujuan hidup kamu apa?", bagai angin lalu yang sebenarnya masuk telinga kanan keluar telinga kiri. ini mungkin, tanda orang yang belum memahami arti hidup sepenuhnya, seperti saya ini. lalu bagaimana caranya? cara untuk apa? cara untuk hidup tenang damai dengan mengikuti kaidah hidup dengan jalan yang benar meskipun berliku-liku. ya, saya ingin jalan hidup ini penuh dengan lika-liku kehidupan, bukan jalan lurus panjang tanpa ritme di dalamnya, saya ingin jalan penuh lika-liku dengan berbagai pengalaman hidup hingga saya bisa memanai setiap arti hidup. kira-kira begitulah. lebih baik satu keinginan dengan beribu makna daripada keinginan yang mulu-muluk tanpa makna sedikit pun. jangan sampai.

lalu ada seorang bapa tua berkata, "coba dingat-ingat lagi tujuan utama untuk hidup itu apa ya, ibadah". begitu katanya, mudah-mudahan bisa saya jalani sesuai aturan agama. amin. lalu bapa tua berkata lagi, "tapi jangan lupa ya, Tuhan ga melarang hidup menjadi orang kaya, tapi jangan bermewah-mewah". ya, saya setuju dengan kalimat tersebut, untuk apa bermewah-mewah dengan melihat orang-orang sekitar yang melarat penuh kekurangan?. lalu dilanjutkan lagi oleh bapa tua, "jangan bermewah-mewah, harus ingat kalau masih banyak orang di luar sana yang membutuhkan, ya anggap saja, kalau rezeki yang turun lewat kita dan harus dibagi untuk yang membutuhkan". yo, sekali lagi kalimat ini memperkuat maksud bapa tua ini. 

ah, sungguh minggu ini dipenuhi dengan pikiran-pikiran untuk masa depan yang semuanya bertumpuk dalam satu sisi kepala, untung bapa tua ini sudah pulang, setidaknya beban di kepala ini bisa dibagi dan dipikirkan bersama. tapi tetap, masi ini kepala dipenuhi berbagai pikiran, ini itu, iya tidak, boleh jangan, ah, sungguh hidup ini sudah mulai berliku. kalau kata seorang saudara sih, hidup itu harus dinikmati, dijalani dengan seadanya, sehingga setiap makna hidup itu akan terasa dengan sendirinya. bukan dicari ya, tapi dirasakan. begitu katanya.

No comments: