Monday, June 6, 2011

cerita 2 minggu di ketinggian sana.

halo peradaban! salam anak kota, alias salam daerah panas!

apalah ini bandung, bandung yang dirindu, bandung yang saya rindu bukan karena pemandangannya, bandung yang dirindu karena orang-orang di dalamnya, kenapa bandung panas?? tidur dengan selimut pun serasa di panggang terik matahari di pantai. ini mungkin, efek dari dua minggu di kedinginan di hutan yang minim listrik dan sinyal. hail no! cukup dua minggu menjadi asisten, tapi berbeda cerita kalau di sana dengan teman-teman, saudara-saudara sejawat, maybe two weeks isn't enough :).

mari-mari, ini ada sedikit cerita yang ingin saya bagi. 

tercatat, 21 Mei 2011. malam minggu tanpa apa-apa. malam minggu terakhir di bandung dengan ketiadaan. hidup oh hidup.

22 Mei 2011. ini perputaran waktu terasa terlalu cepat! dem! saya ingin menikmati hari-hari d bandung, tapi satu hari terasa setengah hari. saya pun di rumah, packing pun tidak, hanya menikmati hari d rumah. lalu ada sms dan kabar untuk memberi surprise saudara img no.1 ini. tanpa pikir apapun saya bilang ok! this is the art of doing nothing, just laughing together, chatting, dan permainan judi dengan recehan 500 rupiah sampai 5000 rupiah. haha. bukan setengah hati, hanya karena beberapa hal saya enggan ikut menghilang dari peradaban, lalu ada saudara berkata, "mending ga usah dari pada lu stengah-stengah gini", bukan gitu masbro, niat sekali saya mengilang dari peradaban, tapi entah kenapa susah sekali meninggalkan saudara-saudara di bandung ini. fuh. so long my friend!

23 Mei 2011. senin. ini hari senin. dan besok hari selasa. dan ada satu alasan saya harus ke kampus, katanya briefing, yasudah. kampus sepi, harapan kosong ini, saya kira ada teman-teman, ternyata hanya segelintir orang saja. ah. lalu ada kabar teman gunung ada di bandung. wah! daripada mumet memikirkan hari selasa, lebih baik bernostalgia dengan teman gunung. hanya ada waktu dengan hitungan jam, dan hitungan jam ini juga tidak cukup kawan! see you later in july, lado ijo!

24 Mei 2011. pagi-pagi buta pun saya bangun, packing ala kadarnya, hanya kebutuhan primer, baju, kopi, gelas, kamera, sepatu, flanel, dan alat mandi. mau kemana ini? jm 6 pagi di kampus ternyata masi sesepi kuburan. ah ga serius! orang-orang pun baru datang jm 7 lewat. ah cem macem. jm 9 brangkat, saya sms sana sini mumpung ada sinyal. jalanan naik turun, sawah, hutan, ladang, itulah pemandangan hijau, sedikit demi sedikit sinyal pun menjadi tanda silang merah. goodbye bandung!

25 Mei 2011 - 5 Juni 2011. ini dia, rutinitas baru. hawa-hawa dingin bagai d eropa, bicara pun seperti merokok ada embun! hehe. bangun pagi jm 6, ngantri wc, solat subuh, makan pagi, tunggu orang-orang pinjem alat, ngopi, keliling-keliling ngawasin orang-orang ngukur, balik ke base, makan siang, solat zuhur, ngaso  bentar, ngopi , keliling lagi, balik ke base, mandi, solat ashar, tunggu orang-orang balikin alat, ngopi, solat magrib, makan malem, ngaso, ngopi, main kartu, solat isya, tidur. ya itulah gambaran kasar rutinitas selama di ketinggian sana. entah ini disebut hidup sehat teratur tapi hanya untuk fisik, tapi mental dan hati terasa dipenjara. aaaaaah. untung ada saudara-saudara yang menemani, dan ada teman bicara! itu dia pentingnya teman bicara, kalau tidak, saya bisa bicara sama air sungai yang mengalir.hhe. hari-hari awal, saya masih merasa seperti liburan, tidak ada beban, tapi di pertengahan menuju akhir, entah apa ini ada burung berkicau dengan nada yang memekikkan telinga. nice nice, terima kasih sudah memberi kesan terakhir begitu masam, tapi kesan baik tidak akan saya lupa.

terima kasih kawan2 kecil yang masih memberi salam hangat di setiap harinya, terima kasih saudara2 yang berkunjung, terima kasih teman bicara, terima kasih semunya. hidup itu tidak ada yang sia-sia. terima kasih liburan di ketinggiannya, terima kasih. :)


2 comments:

Nandhy Poetri said...

gw kangen pas ngomong berasap nih han. hehehe

Hanna Fadhila said...

iy nan.. serasa orang bule..hahah