Sunday, December 12, 2010

obrolan lain ayahanda

tepat di hari ke-dua umur kepala dua, 11-12-2010, ah, udara pagi masih sama ko, kurang lebih belum ada perubahan yang terlalu mengesankan. dan saya masi mendambakan kehidupan teenager yang sudah berlalu. haishh. di hari itu tadinya ada sebuah rencana untuk survei bersama dengan teman-teman, walhasil ternyata batal, yasudah, saya ga kuat berdiam diri di rumah dan beruntunglah ayahanda sudah pulang! dan akhirnya saya pergi jalan-jalan dengan ibunda dan ayahanda tercinta. 

seperti biasa, di mobil, hanya ada suara radio favorit papa, dan suara bisingnya klakson mobil-mobil di tengah kemacetan jalan di Bandung. inilah kota Bandung yang berubah dari kota kembang menjadi kota polusi. tiba-tiba saya pun memulai obrolan dengan keinginan untuk membeli buku So Hok-Gie. dan obrolan panjang pun dimulai..

papa : "tumben, ko hanna mau baca tentang soe hok-gie?"
saya : "mm.. iya pa, abis nonton filmnya jadi pengen baca.."
papa : "bagus itu.. coba baca yang lainnya lagi.. tentang Soekarno, Hatta, M.natsir, Tan Malaka.."
saya : "hah??? emang di rumah ada bukunya pa??"
papa :"ada.."
saya : "(dengan sumringah) waaa..ade mau baca dong pa."
papa : "cobalah baca, pelajarilah sejarah, biar kita bisa sadar, bisa bersyukur.. coba bandingin sama jaman-jaman dulu.."
saya : "iya ni pa.. ade lg suka baca,.hehe"
papa : "banyak tokoh2 di Indonesia itu, macem-macem jg karakternya, tapi ambil sisi positifnya, dan jangan pernah membenci orang karena sifatnya,. namanya juga orang pasti beda-beda,."
saya : "iya pa.."
papa : "nanti kalo hanna uda lulus, coba kerja, keliling Indonesia, supaya tau gimana keadaan masyarakat, gimana budayanya.."
saya :"iya pa.. (dalam hati saya bicara, itu salah satu cita-cita saya..hehe)"

dan obrolan pun masih tetap berlanjut karena padatnya jalan raya, dan obrolan ini tiba-tiba berkaitan dengan peranan mahasiswa, entah bermula dari mana. dan akhirnya kami membicarakan tentang perbedaan mahasiswa itb jaman papa dan saya sekarang ini..

saya : "pa, kalo dulu masalah buat acara gitu2 susah ga sih pa ngurusnya?"
papa : "ya sama aja, ada birokrasinya juga.."
saya : "oo.."
papa : "ya namanya juga mahasiswa, kalo ada urusan kayak gitu harus pinter-pinteran, harus berkelit, sampe dosen ga bisa ngomong.."
saya : "haha... "
papa : "kalo bisa ya sesuai prosedur, ya kalo ga abil resiko, maen kucing-kucingan.."
saya : "hmm..skarang mah kyk gitu kena sanksi pa.."
papa : "masa sih??"
saya : "iya..masa nyebur di kolam indonesia tenggelam yg di tengah itu kenak sanksi juga pa.."
papa : "ya, intinya mahasiswa itu harus kreatif, jangan mau dipaksa sama aturan, namanya jg mahasiswa,,"

ya, berlanjut-berlanjut sampai otak saya ikut berpikir tentang peranan saya sebagai mahasiswa, bahkan mahasiswa tingkat akhir. dan saya tersadar, masih banyak sekali hal-hal yang belum saya bisa lakukan untuk tanah air tercinta ini. kalo diandingkan dengan tokoh2 yang dibicarakan ayah saya, ya saya ini masih jauh. entah sudah brapa kali saya merasa menyesal, menyesal karena memulai obrolan seperti ini baru terjadi beberapa tahun terakhir ini. coba papa di rumah tiap hari. hehe :D

No comments: